Artha Safety Indonesia

Mengenal HIRADC sebagai Tools dalam Identifikasi Bahaya

Facebook
Twitter

HIRADC adalah singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control. Ini adalah salah satu metode sistematis yang digunakan dalam manajemen keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko yang terkait, serta menentukan langkah-langkah pengendalian yang tepat. HIRADC sering digunakan dalam berbagai sektor industri untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan meminimalkan potensi kecelakaan atau kerugian.

Langkah-Langkah HIRADC

1. Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)

Pada tahap ini, potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja diidentifikasi. Bahaya dapat berupa fisik, kimia, biologis, ergonomis, atau psikososial. Beberapa contoh bahaya:

  • Fisik: Permukaan lantai yang licin.
  • Kimia: Paparan bahan kimia berbahaya.
  • Biologis: Risiko infeksi dari mikroorganisme.
  • Ergonomis: Posisi kerja yang buruk.
  • Psikososial: Stres akibat beban kerja.
2. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

Setelah bahaya diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menilai tingkat risiko. Penilaian risiko melibatkan:

  • Kemungkinan (Likelihood): Seberapa sering bahaya bisa terjadi.
  • Dampak (Severity): Seberapa serius konsekuensi jika bahaya tersebut terjadi.
  • Menggunakan matriks risiko untuk menentukan tingkat risiko (rendah, sedang, tinggi).
3. Determining Control (Menentukan Pengendalian)

Langkah terakhir adalah menentukan pengendalian yang sesuai untuk mengurangi risiko. Pengendalian dilakukan berdasarkan hierarki pengendalian risiko, yaitu:

  1. Eliminasi: Menghilangkan bahaya sepenuhnya.
  2. Substitusi: Mengganti sumber bahaya dengan sesuatu yang kurang berbahaya.
  3. Pengendalian Teknikal: Menggunakan peralatan atau teknologi untuk mengurangi bahaya.
  4. Pengendalian Administratif: Membuat prosedur kerja, pelatihan, dan peraturan.
  5. Alat Pelindung Diri (APD): Menggunakan perlengkapan seperti helm, masker, atau sarung tangan.

Penentuan Penilaian HIRADC

Penentuan rating penilaian HIRADC melibatkan beberapa pihak yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan tanggung jawab terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Berikut adalah pihak-pihak yang umumnya turut andil dalam proses tersebut:

1. Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tim K3, yang terdiri dari ahli keselamatan kerja, ergonomi, dan profesional kesehatan, memainkan peran utama dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko. Mereka memiliki pengetahuan teknis tentang risiko dan dampaknya terhadap pekerja dan dapat membantu dalam menentukan tingkat keparahan dan kemungkinan kejadian.

2. Manajer atau Supervisor

Manajer atau supervisor yang langsung mengawasi kegiatan operasional sehari-hari sangat penting dalam memberikan masukan mengenai potensi bahaya yang terjadi di lapangan. Mereka tahu dengan baik tentang praktik kerja dan kondisi yang ada di tempat kerja, serta memberikan perspektif yang lebih praktis dalam menilai risiko.

3. Pekerja atau Karyawan

Pekerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam pekerjaan seringkali menjadi sumber informasi yang sangat berguna. Mereka memiliki pengalaman langsung mengenai bahaya yang mungkin muncul dan dapat memberikan wawasan tentang risiko yang mungkin tidak terdeteksi oleh pihak lain. Oleh karena itu, partisipasi pekerja sangat penting dalam HIRADC.

4. Ahli Teknik atau Insinyur

Ahli teknik, terutama insinyur yang memiliki pemahaman tentang proses dan teknologi yang digunakan, sangat membantu dalam menilai risiko teknis. Mereka dapat memberikan analisis yang lebih mendalam tentang kemungkinan kecelakaan akibat peralatan atau mesin yang digunakan, serta memberikan rekomendasi pengendalian yang lebih efektif.

5. Konsultan K3

Di beberapa organisasi, konsultan eksternal yang berfokus pada keselamatan dan kesehatan kerja dapat diundang untuk memberikan pandangan objektif dan pengalaman tambahan dalam penilaian risiko. Konsultan ini biasanya memiliki pengalaman dalam berbagai industri dan dapat memberikan penilaian yang lebih luas.

6. Pihak Manajemen Puncak

Pihak manajemen puncak (misalnya, direktur atau eksekutif perusahaan) memiliki peran penting dalam mendukung pelaksanaan HIRADC. Meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam penilaian risiko teknis, mereka bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan keselamatan, alokasi anggaran untuk pengendalian risiko, dan memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian diterapkan dengan efektif.

7. Tim Audit Internal atau Auditor K3

Tim audit atau auditor yang memeriksa kepatuhan terhadap standar keselamatan dan peraturan K3 juga dapat turut andil dalam menentukan penilaian risiko. Mereka melakukan verifikasi terhadap implementasi pengendalian risiko yang sudah dilakukan dan memberikan masukan tentang area yang mungkin terlewat.

Proses Kolaboratif

Proses HIRADC sebaiknya dilakukan secara kolaboratif di antara pihak-pihak tersebut. Menggabungkan pengetahuan teknis, pengalaman operasional, serta wawasan dari pekerja yang terlibat langsung memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang risiko yang ada. Hal ini juga membantu dalam menentukan rating penilaian yang lebih akurat dan mendalam.

Salah satu prinsip penting dalam HIRADC adalah partisipasi aktif dari seluruh anggota tim, yang akan memastikan bahwa semua potensi bahaya dapat diidentifikasi dan risiko dapat dinilai dengan tepat.

Yuk kenali lebih lanjut dalam identifikasi bahaya serta pengendalian risiko dalam pelatihan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI maupun Ahli K3 Umum Sertifikasi BNSP di Artha Safety Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *