Artha Safety Indonesia

Hierarki Pengendalian Risiko Menjadi Kunci dalam Pengendalian Kecelakaan Kerja

Facebook
Twitter

Hierarki pengendalian risiko kecelakaan kerja merupakan suatu sistem yang terstruktur dan terurut dalam mengendalikan risiko di tempat kerja. Sistem ini didasarkan pada prinsip bahwa langkah-langkah pengendalian yang lebih efektif dan aman harus diprioritaskan dibandingkan langkah-langkah yang kurang efektif. Prinsip ini dikenal sebagai “Eliminasi, Substitusi, Rekayasa Teknik, kontrol administratif, dan Alat Pelindung Diri (APD).”

 

1. Eliminasi

Langkah pertama dan paling efektif adalah menghilangkan sumber bahaya sepenuhnya. Misalnya, mengganti peralatan berbahaya dengan yang lebih aman atau merancang ulang proses kerja untuk menghilangkan potensi kecelakaan. Contohnya, mengganti proses berbahaya dengan proses yang lebih aman atau menghilangkan bahan berbahaya dari tempat kerja.

2. Substitusi

Jika eliminasi tidak memungkinkan, maka langkah selanjutnya adalah mengganti bahaya dengan alternatif yang lebih aman. Contohnya, mengganti pelarut organik yang mudah terbakar dengan pelarut air yang lebih aman atau mengganti alat berat dengan alat yang lebih kecil dan mudah dikontrol.

3. Rekayasa Teknik

Langkah ini melibatkan modifikasi desain peralatan atau proses kerja untuk mengurangi risiko. Contohnya, memasang penjaga keselamatan pada mesin atau memasang sistem ventilasi untuk menghilangkan asap atau debu berbahaya, atau memasang pengaman pada mesin untuk mencegah kecelakaan.

4. Administratif Kontrol

Langkah ini meliputi perubahan dalam prosedur kerja, pelatihan, dan instruksi kerja untuk mengurangi risiko. Contohnya, menetapkan prosedur kerja yang aman, memberikan pelatihan keselamatan kepada karyawan, dan membangun sistem pelaporan insiden yang efektif.

5. Alat Pelindung Diri (APD)

Langkah terakhir ini merupakan langkah yang paling tidak efektif karena hanya melindungi pekerja secara individual, bukan sumber bahaya. APD harus digunakan sebagai langkah terakhir ketika langkah-langkah lain tidak dapat diterapkan atau tidak cukup efektif. Penting untuk diingat bahwa APD hanya boleh digunakan sebagai solusi sementara dan bukan solusi utama dalam pengendalian risiko.

Hierarki pengendalian risiko kecelakaan kerja merupakan pendekatan yang komprehensif dan efektif dalam menciptakan tempat kerja yang aman. Dengan memprioritaskan langkah-langkah yang lebih efektif dan aman, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan serta kesehatan pekerja.

 

Manfaat Penerapan Hierarki Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja

Penerapan hierarki pengendalian risiko kecelakaan kerja membawa berbagai manfaat bagi perusahaan, karyawan, dan lingkungan sekitar, antara lain:

  • Mencegah Kecelakaan Kerja: Penerapan hierarki secara konsisten mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
  • Meningkatkan Keselamatan Kerja: Hierarki mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi karyawan.
  • Meningkatkan Produktivitas: Dengan lingkungan kerja yang aman, karyawan merasa lebih nyaman dan terlindungi, sehingga dapat meningkatkan fokus dan produktivitas kerja.
  • Menurunkan Biaya: Mencegah kecelakaan kerja dapat mengurangi biaya pengobatan, kompensasi, dan kerusakan peralatan.
  • Meningkatkan Citra Perusahaan: Penerapan sistem keselamatan kerja yang baik akan meningkatkan citra positif perusahaan di mata publik dan stakeholders.

Tantangan dan Peluang dalam Penerapan Hierarki Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja

Penerapan hierarki pengendalian risiko kecelakaan kerja tidak terlepas dari berbagai tantangan dan peluang.

  • Tantangan:
    • Biaya Implementasi: Menerapkan pengendalian risiko, khususnya pada tingkat eliminasi dan substitusi, memerlukan biaya yang cukup besar.
    • Perubahan Budaya Kerja: Merubah budaya kerja dan perilaku karyawan agar mematuhi prosedur keselamatan kerja memerlukan waktu dan proses yang panjang.
    • Kurangnya Kesadaran: Kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja masih rendah di beberapa perusahaan, sehingga menghambat penerapan hierarki secara optimal.
  • Peluang:
    • Teknologi Digital: Teknologi digital dapat membantu dalam mengimplementasikan dan memonitor sistem keselamatan kerja dengan lebih efektif.
    • Peningkatan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan kerja melalui program edukasi dan pelatihan.
    • Kerjasama Stakeholders: Kerjasama yang baik antara perusahaan, karyawan, dan stakeholders dapat mempermudah penerapan hierarki pengendalian risiko kecelakaan kerja.

 

Baca Juga :

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) – Manajemen Risiko Kecelakaan Kerja

Faktor Bahaya yang Mengancam Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *